Tuesday, May 25, 2010

RELIGIUS LANSIA BERBAGI CERIA


Memasuki usia lanjut tak selamanya harus berdiam dan menarik diri dari dunia luar. Meski sudah tidak mampu lagi untuk berkarya sebagaimana yang masih muda, hidup saling berinteraksi dengan sesama yang lain tentulah masih sangat diperlukan. Ada kalanya perlu waktu-waktu tertentu untuk saling bertatap muka, sehingga kerinduan untuk berbagi cerita dan membongkar kenangan masa lalu dapat terobati. Hal ini pun dirasakan oleh para Suster, Bruder dan Pastur. Setelah sekian lama berkarya dan kini raga sudah tidak lagi mampu untuk terus mendukung hasrat berkarya, tinggalah semangat dalam diri untuk bisa berbagi dan berinteraksi.
Dan kesempatan itu akhirnya tiba. Bertempat di Wisma Katharina, Kompleks Susteran OSF Semarang, mereka yang berasal dari berbagai tarekat dan komunitas dipertemukan dalam acara Paskahan Bersama, yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu. Sebanyak 70 suster, bruder dan pastor hadir bersama para pendampingnya. Para religius lansia seluruh Kevikepan Semarang ini datang dari Susteran AK, PI, PIJ, OSF, komunitas SJ, serta komunitas Bruder FIC. Meskipun harus berjalan pelan, tertatih-tatih, bertongkat, memakai kursi roda, atau saling bergandengan tangan, mereka dengan gembira bersedia datang dan mengikuti acara itu dengan penuh semangat.Kegiatan Paskahan yang difasilitasi oleh IKHRAR (Ikatan Karya dan Hidup antar Rohaniwan-Rohaniwati) Rayon Semarang ini mengambil tema “Indahnya Berbagi Berkat” juga menghadirkan Rm. Pius Riana Prapdi,Pr Administrator Diosesan Keuskupan Agung Semarang. Rm. Pius Riana Prapdi dapat memberikan ulasan renungan berdasarkan pengalaman yang penuh makna. Selain itu, kegairahan untuk bisa bertemu dan berbagi, mampu membangkitkan spontanitas yang menghibur. Ini terlihat ketika setiap komunitas suster, bruder dan pastur bersedia dan bersemangat utuk unjuk kebolehannya dengan menampilkan berbagai macam atraksi, seperti gerak dan lagu,mengajak peserta untuk bernyanyi bersama serta membaca puisi.

Wednesday, April 28, 2010

Live in and Promo

Dalam rangka hari Minggu Panggilan 25 April 2010 para Bruder FIC ikut terlibat dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan promosi panggilan.
Koordinator Tim kerja Promosi Panggilan Paroki Sendangguwo Semarang,mengadakan promosi panggilan untuk kaum muda dan remaja. Pada hari sabtu, 24 April 2010 acara dikemas dalam bentuk Live In di keluarga dan sarasehan di Lingkungan/wilayah se Paroki St.Paulus Sendangguwo.Dalam kesempatan tersebut sayapun melibatkan diri dalam gerak laju Kongregasi untuk mewartakan dan memperkenalkan Kongregasiku FIC. Sore pk 17.30 wib sampai di Paroki Sendangguwo, tak lama kemudian di jemput oleh pengurus lingkungan untuk diantar kerumah Bapak Susilohadi yang dipergunakan untuk bermalam sekaligus tempat sarasehan lingkungan Alexander-Pucanggading. Sarasehan dimulai pada pk17.30 hingga berakhir pada pk 22.30 dengan santab malam bersama. Sarasehan kuisi dengan perkenalan singkat tentang diri saya, tugas-tugas yang saya emban serta gambaran umum tentang panggilan serta panggilan sebagai bruder FIC,serta tanya jawab berkaitan dengan panggilan hidup.
Dalam Perayaan Ekaristi hari Minggu homili diisi dengan Dialog Interaktif yang menampilkan para Bruder, Suster , Frater. Setelah Ekaristis selesai kemudian dilanjutkan dengan sarasehan untuk memperkenalkan secara lebih detail mengenai tarekat atau Kongregasi kepada para Putra-putri altar.
Dalam kegiatan ini hadir dari beberapa tarekat/kongregasi antara lain dari FIC, CSA, PI, AK, PMY, OSF, BKK, dan Frater TOR Praja KAS.Sedangkan para Bruder FIC yang terlibat adalah Br. Anton Widianto dari Komunitas Klaten, Br. Selastinus Hermianto dan Br. Blasius dari Komunitas Salatiga, Br. Ari, Apelabi, Br. Hartoko , Br. Ignatius Wasiaji dan saya dari Komunitas Candi.

Monday, November 30, 2009

Malam Itu

Pk. 02.00 dini hari aku beranjak dari tempat tidurku, lalu keluar, duduk termenung di kursi depan kamar tidurku, yang hanya ditemani binatang-binatang malam serta temaramnya sinar rembulan. Tak banyak yang aku perbuat, hanya diam termenung. Sesaat berlalu, mata kualihkan padangannya ke lampu-lampu di teras lantai dua dan tiga Wisma Bernardus yang masih nampak perkasa menyinari di sekelilingnya. Hatiku terusik untuk segera menggampai tombol-tombol saklar untuk segera kumatikan. hemat energy! bisikku dalam hati. Setelah puas dengan tindakanku itu akupun segera bergegas menuju kantor, secepat kilat kubuka laptop thosibaku lalu kukonekkan dengan jaringan speedy. Berselancarlah dengan dunia maya. Pertama yang kubuka adalah memonitor web site kongregasi tercintaku yang selama ini aku gawangi. barangkali ada beberapa tanggapan dan buku tamu yang segera harus ku upload. Setelah cukup, beralih ke emailku. Ada tamu satu yang beberapa hari lalu kutanggapi saat ia menulis pada buku tamu website FIC. Lalu membaca lagi balasan email dari beberapa temanku. ada beragam expresi yang kutunjukkan sampai-sampai tak punya ide yang dapat kutuangkan untuk mereplay email tersebut. Akhirnya hanya kubaca dan kubaca berulang-ulang sambil mencecap hal positif yang ingin disampaikan untukku. terima kasih atas koreksi, tanggapan dan nasehat2 untukku.setelah cukup, browsing lalu kuarahkan ke mbah google untuk mencari download’an antivirus ansav, pcmav serta avg versi 8.0. hingga berakhir menjelang pk. 04.00. Mata tak menunjukkan tanda-tanda kelelahan. luar biasa. Namun begitu toh tak berani juga tuk rebahan di kasur. bisa-bisa keadaan menjadi runyam tak bisa melakukan kegiatan pagi, doa dan ekaristi. sehingga membuat batu sandungan bagi komunitasku. Akhirnya hanya duduk-duduk di kursi, sambil mengarahkan chanel ke radio kis untuk mendengarkan suaraku yang mengudara di acara semesta bernyanyi dan lentera semesta. ternyata lucu juga yach suaraku itu kalau sudah mengudara, medok jawanya tak terhindarkan, he..he..he..Namun begitu ada suatu guratan kebahagiaan di dalam hatiku., bahwa aku dapat menyapa dengan sabda Tuhan kepada orang-orang yang haus akan dahaga rohani, jeilaa……….. barangkali hanya segelintir saja orang-orang yang mau menanggapi dan mendengarkan sabda Tuhan di pagi itu dan pesan-pesan rohani yang aku sampaikan, tak masalah bagiku.meski dengan tindakan kecil yang aku lakukan secara sukarela, tulus, tanpa pamrih. Ini terlihat dari kerelaanku untuk setia merelakan dan mengalokasikan waktuku dalam proses persiapan membuat renungan sampai pada tahap rekaman yang aku lakukan secara riang gembira.
terima kasih
Doa dan salam dalam kesatuan pengabdian

Friday, October 23, 2009

TEMU BRUDER MUDA DAN CALON

Temu kenal Bruder Muda dan para Calon diadakan di SMK PL Leonardo - Klaten pada hari Sabtu-Minggu tanggal 10 s.d. 11 Oktober 2009. Hadir dalam pertemuan ini, kecuali para bruder muda dan para frater postulan, novis kanonik, dan novis lanjutan, juga hadir Br. Provinsial, beberapa pendamping bruder muda dan pendamping calon. Pada hari pertama para bruder muda dan para frater diajak untuk berkenalan lewat permainan dan ekspresi. Setiap regio serta para Postulan, Novis Kanonik dan Novis Lanjutan menampilkan atraksi, yel-yel dll. Ada yang menampilkan drama, gerak dan lagu, puisi, nyanyian dll. Ini semua bertujuan untuk saling mengakrabkan diantara para bruder muda sendiri dengan para calonnya. Selesai pentas dan atraksi ditutup dengan doa yang dipimpin oleh para Frater Postulan.Dalam pertemuan ini para bruder muda dan frater diajak untuk lebih memahami tentang peran dan fungsi keimanan para bruder dan frater dalam hidup panggilannya di tengah arus zaman ini. Disadari bahwa kehidupan iman berpengaruh dalam proses panggilan hidup sebagai bruder maupun sebagai calon bruder. Maka pada hari Minggu sebagai agenda utamanya mendalami penghayatan akan iman dalam hidup panggilan sebagai bruder FIC. Dihadirkan juga Br. Herman Yoseph Sagiman Seno Susilo sebagai nara sumber. Br. Herman menyampaikan sharing dan pengalamannya menjalani kehidupan panggilannya sebagai bruder. Bahwa penghayatan iman pada zaman sekarang ini sungguh berbeda dengan jamannya, maka yang terpenting adalah mempunyai prinsip dan pegang komitmen. Beliau juga menyadari bahwa dalam perjalanan hidup panggilannya tidaklah selalu mulus. Ada juga onak duri yang menghiasi perjalanan hidupnya. Maka yang terpenting adalah untuk selalu refleksi, bahwa menjadi bruder FIC itu untuk mencari siapa? yaitu mencari Yesus sendiri untuk meneladan sikap hidupnya dengan memberikan pelayanan bagi sesama, ungkap bruder yang saat ini menjalani karya perutusan sebagai koordinator dan kepala sekolah SD Pangudi Luhur St. Yusuf Semarang ini. Di penghujung pertemuan ditutup dengan peneguhan dari Bruder Provinsial. Dalam peneguhannya Br. Provinsial mengucapkan selamat dan berterima kasih kepada para bruder muda dan frater yang masih mempunyai semangat. Dengan energi dan semangat yang dimiliki akan berguna bagi pelayanannya untuk sekarang dan yang akan datang. Menyadari bahwa kaum muda sekarang sudah berbeda dari orang muda zaman dahulu namun yang terpenting adalah nilai-nilai keimanannya tetap dijunjung tinggi, diperhatikan dan dipertahankan sehingga tidak hanyut dalam gerak dan arus zaman yang menantang kita semua sebagai orang yang terpanggil khususnya menjadi bruder dan calon bruder FIC. Dalam pertemuan ini juga para bruder muda dan para frater nampak ada suatu usaha yang sungguh-sungguh untuk datang dalam pertemuan ini, mempersiapkan segala sesuatunya untuk ekspresi dll.Ini menunjukkan bahwa bruder muda masih mempunyai semangat dan menunjukkan kehidupannya. Setelah itu ditutup dengan Perayaan Ekaristi bersama yang dipersembahkan oleh Rm. Sutrasno Pr, dari Paroki St. Maria Asumta Klaten . Dalam homilinya Rm. Trasno menekankan pentingynya membangun kualitas hidup yang bermutu. Dengan membagi kebahagiaan secara utuh pula. Untuk mencapai keberhasilannya sehingga menjadi utuh dan penuh perlu untuk berbagi apa yang dimilikinya, bakat, kemampuan dll. Kemudian setiap religius di zaman sekarang juga perlu membangun suatu militansi di tengah arus zaman ini. Sehingga sungguh-sungguh menjadi saksi, yaitu saksi kebaikan, kesungguhan, tanggung jawab maka untuk mencapai semua itu perlu suatu latihan yang terus menerus dengan penuh kesetiaa.**

Tuesday, September 15, 2009

Semangat Iman Kaum Muda Yang Menggerakkan

Kehidupan kita dewasa ini penuh dengan tawaran dan tantangan yang tidak selalu sejalan dengan iman. Pada saat dibaptis kita telah berjanji untuk setia pada iman dan menjadi manusia baru yang berani menolak segala hal yang jahat. Dengan iman yang teguh kita diharapkan senantiasa mengarahkan diri pada kehidupan kekal. Oleh karena itu iman yang hidup dalam diri kita mesti dikembangkan. Baik secara pribadi maupun dalam kebersamaan.Entah di lingkungan kampus, komunitas biara, dan lingkungan tempat kita tinggal dan berinteraksi dengan sesama kita.
Kehidupan Iman tidak hanya sebatas diungkapkan lewat ungkapan kata-kata saja namun diimplementasikan dalam wujud yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, meskipun dalam hal-hal yang kecil dan sederhana. Sebagai kaum muda yang masih enerjik, mempunyai semangat yang tinggi dalam segala bentuk aktifitas diharapkan dapat menjadi daya dorong untuk dapat menggerakkan teman-temannya yang lain yang masih enggan untuk menjalani kegiatan bersama dalam lingkungan kampus. Selain itu sebagai orang yang beriman Kristiani diharapkan dapat menggali sang sumber semangat iman dari Yesus Kristus sendiri yaitu semangat untuk melayani atau serve. (Spiritual gift, Experience, Relation Style, Vocational skill and Enthusiation. Hal tersebut yang di ungkapkan oleh Rm. Dony dari Paroki St. Athanasius Agung Karang Panas dalam perayaan ekaristi awal tahun perkuliahan di unit kegiatan mahasiswa PKKMK Universitas Dian Nuswantoro Semarang beberapa waktu yang lalu. Rm. Dony juga mengungkapkan serta mengajak kepada para mahasiswa yang hadir dalam perayaan ekaristi tersebut untuk meneladan sifat-sifat yang dimiliki oleh Yesus yaitu kasih, kemampuan untuk belajar, penghiburan, peka, semangat, mad (make a diference) lain daripada yang lain. Dengan begitu, semangat iman khususnya iman Kristiani yang yang dimiliki oleh para mahasiswa dalam wadah PKKMK ini yang dilihat dari segi kuantitas hanya segelintir saja namun sungguh-sungguh dapat menjadi garam dan terang bagi orang lain dan lingkup yang lebih luas.**semoga.

Wednesday, September 2, 2009

Rekoleksi Komunitas

Hari Sabtu-Minggu, 29-30 Agustus 2009 merupakan hari yang istimewa bagi komunitas kami Bruderan FIC Wisma Bernardus dan Don Bosko Semarang. Dimana pada hari tersebut kami menjalani kegiatan rekoleksi komunitas. Mengadakan suatu penyadaran diri, berefleksi dan mengambil jarak dari segala ritinitasnya. Tema yang diambil dalam rekoleksi komunitas ini adalah berkaitan dengan prasetia yang lebih dititikberatkan pada prasetia ketaatan. Dengan bahan sesuai dengan surat edaran dari KPB ( Komisi Pembinaan Berkesinambungan) Kongregasi Bruder FIC.

Hari Sabtu sore pk. 17.00 diawali denga ibadat pembukaan dilanjutkan dengan pembahasan materi yang berkaitan dengan prasetia khususnya yang menyangkut tentang prasetia ketaatan. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi pribadi hingga esuk pagi menjelang perayaan ekaristi. Lalu minggu siang dilanjutkan dengan sharing bersama.


Wednesday, August 19, 2009

Memaknai Kemerdekaan

Beberapa waktu yang lalu tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2009 bangsa kita memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-64. Rentang waktu yang sudah demikian lama tentunya. Kita dapat memaknai kemerdekaan bangsa kita dengan kemerdekaan pribadi kita. Kita dapat bersyukur, meskipun masih banyak kekurangan di negara kita namun kita masih dapat melaksanakan tugas panggilan hidup kita masing-masing.

Kita sadar bahwa amanat Kerajaan Allah belum sepenuhnya terwujud di negeri kita tercinta ini. Ini yang sungguh menjadi tantangan bagi kita semua sebagai bagian dari komponen bangsa untuk ikut ambil bagian dalam dalam mengisi kemerdekaan dalam bentuk apapun sesuai dengan bakat dan talenta kita masing-masing. Dalam pembinaan moral dan iman, kita dipanggil untuk ikut ambil bagian dalam menegakkan Kerajaan Allah dalam masyarakat yang secara politis sudah merdeka selama 64 tahun, namun secara moral dan iman belum merdeka. Masih banyak hal yang membutuhkan kesaksian kita. Antara lain adalah orang makin mementingkan diri sendiri. Orang berlomba mencari kuasaan dan harta tanpa peduli terhadap orang lain. Jurang antara yang berkuasa, kaya, dan yang lemah, dan orang tak punya semakin menganga lebar.

Kemerdekaan hanya terwujud, kalau manusia merdeka, lepas bebas dari pamrih, kehendak sendiri dan kepentingan sendiri, seperti dikatakan Paulus: “sebab oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah” (Roma 10:3). Kemerdekaan tanpa pamrih, kehendak dan kepentingan sendiri, merupakan panggilan pribadi setiap manusia, “saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, malainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih” (Gal. 15:13).

Lewat kemerdekaan ini, kita dibebaskan dari dunia, dari nafsu, dari daging seperti tuturan Santo Paulus, “tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jikalau memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan miliki Kristus” (Roma 8:9). Dengan kemerdekaan ini, manusia menjadi budak cinta atau hamba Tuhan dalam pengabdian suci untuk menjadi pelayan untuk semua manusia. Lagi dikatakan Paulus, “hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Tuhan” (1Petrus 2:16).

Kemerdekaan dalam Yesus amat bermakna, karena Yesus sendiri memberi teladan merdeka dari segala pamrih. Ia memanggil manusia secara pribadi, untuk memiliki Roh kemerdekaan, yaitu Roh Anak Allah yang mengatur hidup manusia, agar manusia merdeka dari dunia, nafsu dan daging serta agar manusia dikuasai oleh cinta demi pelayanan kepada sesama. Pendek kata, manusia dimerdekakan dari perbudakan supaya hanya diperbudak oleh cinta, yaitu Allah sendiri.

Kita semua diberi kemerdekaan untuk berbuat. Kita berhak atas segala tindakanya. Kita harus tumbuh dalam kematangan dalam kebenaran dan kebaikan karena kemerdekaan. Kemerdekaan kita akan mencapai kesempurnaan bila terarah kepada Allah. Kemerdekaan akan mewarnai perbuatan kita sehingga sungguh manusiawi. Karena, Tuhan telah menjadikan kita bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dikerjakan dengan kehendak bebasnya. Meskipun demikian, kelemahan kita, keterbatasan, ketidaktahuan, perasaan takut dan segala faktor psikis atau sosial yang lain tetap dapat mengurangi atau menghilangkan kemerdekaan dan tanggung jawab kita atas suatu perbuatan. Kemerdekaan kita terbatas dan dapat salah karena kelemahan kita, karena ketidak mampuan untuk mengarahkan kepada yang ilahi.

Kemerdekaan yang kita alami tidak dapat lepas dari pihak lain. Kemerdekaan bukan berarti bisa berbuat seenaknya. Kita harus memperhatikan unsur-unsur lain dalam hidup bersama, terutama harus selalu mengarah kepada yang Illahi. Hanya ada satu hal penting yang tidak menghalangi kemerdekaan manusia, ialah Rahmat Tuhan. Justru dengan rahmat itu kita mampu hidup sesuai dengan kebenaran dan kebaikan yang telah diletakkan Allah dalam hati kita. Rahmat selalu membantu kita untuk hidup selaras dengan kehendak Tuhan.(SE Agustus 09)