Wednesday, November 26, 2008

Perjalanan Pagi Itu

Pagi itu matahari belum menampakkan sinarnya. Kami para bruder komunitas Wisma Bernardus Semarang sudah memulai aktifitas hariannya, doa pagi bersama dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi, yang dipersembahkan oleh seorang Romo MSF.

Selesai misa pagi bergegas menuju kamar untuk mempersiapkan diri menempuh perjalanan panjang ke Komunitas Sedayu Yogyakarta. Secepat kilat mengambil kunci motor super cup merah tahun 1981. Motor kupacu sesuai dengan keadaannya, mengingat sudah usur sehingga perlu suatu kesabaran dan kehati-hatian yang tinggi. Sesampai di Komunitas Ambarawa berhenti sejenak untuk mendinginkan mesin sembari bersua dengan para bruder yang ada di komunitas tersebut, perjalanan Semarang Ambarawa harus kutempuh dengan waktu 2 jam, tak menjadi soal yang penting diri selamat dan motor tetap jalan dan dapat melanjutkan sampai tujuan. Setelah selesai melepas lelah dan "ngedemke" mesin perjalanan kulanjutkan kembali.


Cuaca di sekitar Ambarawa tidak begitu bersahabat, hujan rintik-rintik membasahi dan mengiringi perjalananku. Kendaraan lalu-lalang padat merayap, sehingga motor kupacu dengan sangat hati-hati. Sesampai ditanjakan sekitar Coffeeva motor sedikit rewel, dan ngadat akhirnya macet.Kucoba untuk bersabar, menentramkan diri sambil menepi untuk melihat ada apa gerangan pada diri motor tersebut. Bensin habis tak mungkin karena baru saja kuisi kembali, mesin panas, saya kira juga nggak lha wong baru saja berhenti dan beristirahat lama. Motor kucoba hidupkan kembali dan puji Tuhan berhasil, perjalanan akhirnya dapat kulanjutkan kembali hingga sampai di Komunitas Sedayu Yogyakarta dengan selamat tanpa gangguan apapun.

Kunci dan STNK segera kuserahkan kepada si empunya motor. Mengingat sudah beberapa hari motor tersebut berada di Semarang untuk urusan pajak dan nomor kendaraannya. Sehingga bruder yang saban hari memakai motor tersebut menjadi senang, sudah diantarkan sampai di komunitas sehingga dapat dipergunakan sebagai penunjang karya kerasulannya.