Tuesday, August 26, 2008

Merdeka atas Suatu pilihan.

Baru saja bangsa kita memperingati hari kemerdekaannya yang ke-63 th. Kita juga dapat mengingat jiwa patriotisme para pendiri Negara pada awal kemerdekaan negara kita 63 th yang lalu. Semangat untuk mengisi kemerdekaanpun masih ditumbuh kembangkan hingga saat ini. Segala macam fasilitas dan tempat-tempat publik dipercantik. Aneka macam kegiatan dalam menyambut hari kemerdekaanpun digelar untuk memeriahkan hari yang membahagiakan bagi bangsa dan negara kita.
Dan bersama Gereja setiap tanggal 15 Agustus, umat Katolik juga merayakan Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga Badan dan Jiwa. Pada mulanya Ibu Maria menyatakan bebas dan sepenuh hati kepada Tuhan atas apa yang diminta kepadanya. Pernyataan kesanggupan secara bebas dan sepenuh hati itu mendasari semua rencana dan perbuatannya sebagai pribadi yang telah dipilih dan sekaligus telah memilih kepada apa yang menjadi kehendak Tuhan.Menyatakan ya dengan membawa konsekuensi selama perjuangan hidupnya.

Demikian juga diri saya yang telah 'dipilih oleh-Nya dan memilih-Nya' sudah layak dan sepantasnya berani menanggung segala konsekuensi dari pilihanku itu. Ada banyak hal disekitarku yang baik, nyaman, dan menawan yang dicoba tawarkan. Persoalannya ialah saat diriku mengucapkan prasetia tanggal 2 Juli 2006 , dua tahun yang lalu saya sudah memilih DIA. Sedangkan dia-dia yang lain sebagai tambahan saja yang juga selalu mengiringi dinamika perjalanan hidupku. Dengan demikian menjadi orang yang bebas, dan bukan orang yang dijajah atau orang yang diperhamba oleh siapapun termasuk diri sendiri.
Tidak mudah memang untuk menjalani apa yang telah kupilih ini, bahwa setiap pilihan mengandung konsekuensi dan resiko. Dengan bantuan iman dan kasih Allah niscaya akan dapat diberikan sesuatu yang berlimpah dari-Nya apapun wujud dan bentuknya.
Semoga.

No comments: